Serikat pekerja keluhkan bus angkutan perusahaan abaikan ‘social distancing’
MediaPerjuanga.com – Dengan adanya himbauan dari pemerintah terkait Covid-19 ini adalah dengan ‘social distancing’ atau menjaga jarak aman guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Tetapi, masih ada beberapa perusahaan yang abai terhadap himbauan ini. Terlebih untuk bus angkutan karyawan.
Hal ini dikeluhkan oleh serikat pekerja. Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponem Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPAMK FSPMI) menilai sebagian armada pengangkut buruh untuk masuk dan keluar pabrik masih memprihatinkan.
Social distancing seakan diabaikan, baik oleh manajemen pabrik maupun perusahaan jasa angkutan.
Masih terlihat banyak penumpukan di dalam bus-bus pengangkut karyawan. Kondisi ini dirasa berpotensi penularan virus Covid-19. Ungkap Pimpinan Cabang PC SPAMK FSPMI Purwakarta Ade supiani, Selasa (31/3).
Tidak hanya itu, terang Ade, banyak para buruh mengeluhkan tidak adanya alat perlindungan diri, seperti masker di saat sedang bekerja. Para buruh itu pun acapkali harus membeli masker sendiri.
Di luar itu, mereka mengapresiasi Pemkot Bekasi yang berani memutuskan agar seluruh kegiatan produksi dihentikan. Tetapi penghentian tersebut di luar yang berkaitan dengan penyediaan alat-alat kesehatan, penyediaan bahan pokok dan BBM.
Menurutnya perusahaan, juga akan kesulitan untuk membatasi orang luar masuk ke daerah Purwakarta. “Semoga kebijakan di kota Bekasi menjadi contoh yang baik dan menjadi motivasi untuk kabupaten/kota yang lain.
Harus berani membuat kebijakan yang sama demi memutus rantai penyebaran COVID-19,” tandasnya seperti dilansir dari Elshinta.com
Bagaimana tanggapan para pembaca? Silakan beri tanggapan di bawah ini ya.