Industri Besar Ini Terimbas Corona, Terpaksa Potong Gaji dan PHK

Industri Besar Terimbas Corona

Industri besar terimbas corona, terpaksa potong gaji hingga PHK. Foto: Pixabay

MediaPerjuangan.com – Pandemi Corona yang terjadi mengobrak abrik tatanan dunia, tidak hanya berimbas pada kesehatan tetapi virus ini juga menghantam dunia Ekonomi.

Begitu juga yang terjadi di Indonesia, efek dari penyebaran virus Corona ini sangat terasa di dunia Ekonomi. Banyak dari perusahaan-perusahaan besar sekalipun terimbas oleh dampak virus ini.

Penyebaran virus yang sangat cepat sehingga membuat pemerintah daerah memberlakukan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ), hal ini semakin membuat dunia usaha merana.

Mal, toko, sarana transportasi dan lainnya beroperasi dengan sangat terbatas. Ini menyulitkan dunia usaha.

Ada perusahaan-perusahaan besar yang terpaksa menutup usahanya untuk menekan penyebaran virus ini.

Berikut ini usaha-usaha besar yang terkapar imbas dari virus corona.

Adidas

Buruh pabrik sepatu Adidas

Adidas adalah merek sepatu kenamaan yang ada di tanah air. Produsen sepatu Adidas di Indonesia terimbas sangat besar dengan adanya Corona ini.

PT Shyang Yao Fung di Tangerang sebagai produsen sepatu Adidas di Indonesia diketahui melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 2.500 pekerjanya.

PHK massal akan dilakukan bertahap pada 13 Mei 2020 sebanyak 1.800 karyawan dan 20 Mei 2020 sisanya, tepatnya pukul 16.00 WIB.

Kendati begitu, lanjut keterangan surat edaran bahwa pembayaran gaji tetap akan dihitung pada hari kerja terakhir para karyawan dan slip gaji diterbitkan bersamaan dengan slip penerimaan pesangon masing-masing karyawan. THR tetap akan diberikan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

KFC

KFC
Restoran Cepat Saji KFC

KFC merupakan salah satu restoran cepat saji yang terkenal di Indonesia. Merek dagang waralaba asal Kentucky ini juga terimbas dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena dengan adanya PSBB tidak boleh ada penyajian makanan di tempat.

Mengutip pernyataan dari Direktur PT Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono, Kamis (23/4), pihaknya terpaksa menutup 100 gerai KFC yang beroperasi di pusat perbelanjaan di berbagai kota.

Selain itu, Justinus menginformasikan bahwa pihaknya melakukan penyesuaian atau memangkas gaji karyawannya dengan menurunkan atau memangkas Tunjangan Hari Raya (THR) di tengah Pandemi Virus Corona ini.

Hal itu dilakukan untuk menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap para karyawannya.

HM Sampurna

PT HM Sampoerna. Foto: Liputan6

PT HM Sampoerna Tbk atau Hanjaya Mandala Sampoerna adalah perusahaan rokok terbesar di Indonesia, dan dikabarkan viral informasi yang mengklaim ratusan karyawan produsen rokok Sampoerna positif virus corona covid-19. Tentunya hal itu membuat perusahaan merugi karena dengan berita tersebut bisa menyebabkan penurunan penjualan.

Walaupun informasi terkait ratusan karyawan produsen rokok Sampoerna tersebut sebenarnya adalah Hoax, karena karyawan HM Sampoerna yang positif adalah 46 karyawan.

Kemudian muncul informasi lagi bahwa PT HM Sampoerna memusnakan produk rokoknya karena virus Covid-19. Namun hal itu dibantah oleh Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita. Dia mengatakan hal itu tidak benar.

Pihaknya tetap berkomitmen pada kualitas dan integritas produk rokok PT HM Sampoerna Tbk dengan meningkatkan penerapan protokol kesehatan dan sanitasi di seluruh fasilitas pabrik, gudang, serta rantai pasokan, serta juga melakukan karantina produk selama lima hari sebelum pendistribusian, yaitu jangka waktu karantina yang lebih lama dari anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control), tambahnya.

Garuda Indonesia

Garuda Indonesia

Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia memutuskan untuk merenegosiasi pembayaran sewa pesawat hingga memangkas rute-rute penerbangan yang dinilai merugikan saat wabah pandemi virus corona ini.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, pada Rabu (29/4/2020) mengatakan mengatakan pihaknya juga memutuskan untuk mengembalikan seluruh unit pesawat Bombardier CRJ -1000 karena seluruhnya tidak diterbangkan (grounded). Meskipun tidak diterbangkan, pesawat harus tetap dilakukan perawatan di mana biaya perawatannya juga mahal.

Kinerja keuangan Garuda juga mengalami penurunan. Karena banyak dari penerbangan ke luar negeri yang ditutup.

Ditambah dengan pelarangan mudik dari pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2020 Pengendalian Transportasi Selama asa Mudik Idul Fitrik 1441 H Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Demikianlah industri besar yang terimbas Corona hingga terpaksa memangkas gaji dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang berhasil kami rangkum.

Bagaimana tanggapan para pembaca sekalian? Silakan tinggalkan komentar di bawah ini.

Harga Minyak Dunia Turun 50% Tetapi Harga BBM Indonesia Tidak Turun

Dua Buruh Terkena PHK Tanpa Pesangon dan Diusir Dari Kontrakan

Miris! Dua Buruh Terkena PHK Tanpa Pesangon dan Diusir Dari Kontrakan