MediaPerjuangan.com – Nursaman (70), gelandangan yang disebut ditemui oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku pernah menjadi bagian dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Pengakuan itu disampaikan Nur sapaan akrab Nursama kepada Kantor Berita Politik RMOL saat ditemui di Jalan Minangkabau Timur, Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (7/1).
“Dulu pernah saya jadi Satgas waktu belum pecah sama Soerjadi ya, Soeryadi tuh istilah kasarnya tuh musuh bebuyutan Mega (Megawati Soekarnoputri)” ujar Nur.
Nur pun menyebut bahwa dirinya menjadi Satgas di saat belum berubah menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
“Iya (saat belum jadi PDI-P)” katanya.
Nur pun mengaku dilantik sebagai Satgas PDI oleh komandannya bernama Joni.
“Saya juga punya piagam sama kartu pengenal itu. Gak tau kemana itu udah gak ada semua, udah gak megang apa-apa,” jelasnya.
Namun demikian, Nur mengaku sudah capek menjadi Satgas PDI. Sehingga, ia mengundurkan diri.
Saat ditanyai soal bendera PDIP dan spanduk berlogo PDIP di atas warung es kelapa milik istrinya, Nur mengaku bahwa bendera dan spanduk itu dipasang oleh tetangganya yang berjualan gambar, lukisan atau foto Presiden Soekarno, Hasto Kristiyanto hingga Jokowi.
“Itu kan yang dagang bingkai kan orang PDI juga, dia kan dagangnya (foto) Mega (Megawati Soekarnoputri), Soekarno, disitu juga ada Jokowi. Dia (yang masang bendera PDIP) bang Doni lah, sama di es kelapa bang Doni juga. Gapapa numpang,” pungkasnya.
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, warung es kelapa dan warung kecil milik istri Nur, terdapat tiga bendera PDIP yang berkibar dan dua spanduk logo PDIP.
Sedangkan sebelah kirinya terdapat pedagang yang berjualan gambar-gambar tokoh. Seperti foto Presiden Soekarno, Megawati Soekarnoputri, Hasto Kristiyanto, Jokowi, Djarot Saiful Hidayat dan lainnya. (RMOL)